ATTENTION

Fenomena KUDO | Nostalgia Belanja Lewat Pos dan e-Locker

Fenomena Kudo, Nostalgia Belanja Lewat Pos dan e-Locker - Saya tertarik melihat sebuah spanduk kecil di wilayah "segitiga emas" di Padang, yakni pertigaan jalan Puti Bungsu. Spanduk kecil itu bertuliskan "KUDO" di bawahnya merupakan kepanjangannya : Kios Untuk Dagang Online.

Mengetuk rumahnya Mbah Google adalah obat rasa penasaran di abad ini. Ya, ternyata ada beberapa blog yang mengulas tentang Kudo.co.id, sebuah situs e-commerce. Singkatnya, Kudo yang bernama lengkap PT Kudo Indonesia adalah perusahaan start-up (rintisan) berbasis e-commerce berkedudukan di Jakarta, bukan dari Jepang atau asli Padang.

Pendiri PT Kudo Indonesia yang mulai beroperasi Juli 2014 ini adalah dua anak muda Indonesia yang masih kelihatan fresh graduate. Dialah Agung Nugroho dan Albert Lucius.

Pendiri PT Kudo Indonesia yang mulai beroperasi Juli 2014 ini adalah dua anak muda Indonesia yang masih kelihatan fresh graduate. Dialah Agung Nugroho dan Albert Lucius
Cara kerja Kudo adalah dengan menggabungkan cara dagang online dan offline. Segmen yang digarap adalah mereka yang masih awam belanja online, gagap teknologi/gaptek, kurang atau tidak percaya belanja online, pernah tertipu/kecewa atau memang rekening bank lagi kosong tapi sangat berminat belanja online. Target pasar adalah golongan kelas menengah yang diprediksi terus bertumbuh hingga tahun 2020.


Cara pembayaran adalah cash/tunai, mirip sekali dengan cara kerja Pospay miliknya Pos Indonesia. Barang yang akan dibeli dipilih oleh konsumen di Kudo.co.id/aplikasi Kudo atau via agen, lalu melakukan pembayaran tunai kepada agen. Agen kemudian mengirimkan notifikasi ke admin Kudo untuk diproses. Deposit agen akan dikurangi sebesar harga barang dikurangi komisi, selanjutnya konsumen menunggu kiriman di alamat yang ia tentukan maksimal 5 hari.

Produk yang tersedia tidak hanya pembayaran tagihan public service seperti listrik, PDAM, telepon atau pulsa elektrik, namun tersedia berbagai produk dari supplier terpercaya yang juga pemain utama di bisnis e-commerce di Indonesia.

Apakah PT Kudo Indonesia dapat dikatakan sebagai pesaing atau tidak, atau adakah jalan untuk menjadikannya sebagai mitra Pos Indonesia?


Melihat cara kerja situs dagang Kudo.co.id yang bekerja sama dan bertindak sebagai penghubung antara konsumen dengan perusahaan marketplace seperti Lazada dan  Bukalapak ini mengingatkan saya akan BLP (Belanja Lewat Pos) di awal tahun 1990-an. Kala itu, walking costumer yang datang ke kantor pos dapat berbelanja dengan memilih produk yang dipajang di poster atau pamflet di ruang vestibule, melakukan pembayaran dan tinggal menunggu barang di rumah.

Pos Indonesia dan Matahari Mall telah menciptakan e-Locker sebagai sebuah terobosan penting dalam menghadapi persaingan dalam bisnis O2O (Online to Offline) sebagaimana yang dilakukan PT Kudo Indonesia ini. Kerjasama dengan Matahari Mall juga mencakup pembayaran atas pembelian produk di web Matahari Mall.

Perbedaan dari potret bisnis yang dijalankan Kudo dibandingkan dengan Pos Indonesia adalah Kudo tidak melayani pengiriman barang, ia hanya bertindak sebagai penghubung antara konsumen dengan supplier dengan perantaraan agen-agen mereka.

Pertanyaannya : Apakah PT Kudo Indonesia dapat dikatakan sebagai pesaing atau tidak, atau adakah jalan untuk menjadikannya sebagai mitra Pos Indonesia? Yang pasti peluang dan tantangan yang timbul di dunia bisnis akan selalu muncul dari waktu ke waktu.

Pemenang adalah mereka yang tidak pernah menyerah !


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fenomena KUDO | Nostalgia Belanja Lewat Pos dan e-Locker"

Posting Komentar